Pagi ini, genap pagi keseribu…
Menghitung kenangan dan mencoba meniti jejaknya satu-satu.
Berharap menemukan titik awal aku mengenalmu, Sayang.
Ada bias-bias cahaya menelikung, menuntunku…
Melewati celah waktu yang sengaja kau hapus.
Membawa jasad ringkihku yang hampir habis di gerogori kerinduan pada cahaya matamu.
Cahaya yang dulu mempesonaku, yang dulu serupa magic yang buatku serasa hidup lagi.
Pagi ini, genap pagi keseribu…
Ketika sayapmu tumbuh dan tak lagi bisa tinggal disisiku…
Ketika cahaya bukan sekedar ada di matamu…
Ketika aku tahu kau bukan lagi Lelakiku…
@picture from google…
Menghitung kenangan dan mencoba meniti jejaknya satu-satu.
Berharap menemukan titik awal aku mengenalmu, Sayang.
Ada bias-bias cahaya menelikung, menuntunku…
Melewati celah waktu yang sengaja kau hapus.
Membawa jasad ringkihku yang hampir habis di gerogori kerinduan pada cahaya matamu.
Cahaya yang dulu mempesonaku, yang dulu serupa magic yang buatku serasa hidup lagi.
Pagi ini, genap pagi keseribu…
Ketika sayapmu tumbuh dan tak lagi bisa tinggal disisiku…
Ketika cahaya bukan sekedar ada di matamu…
Ketika aku tahu kau bukan lagi Lelakiku…
@picture from google…